India pada hari Jumat sekali lagi menekankan pentingnya larangan penggunaan senjata biologis yang berpotensi mengubah konflik Rusia-Ukraina menjadi perang biokimia, mempertahankan pendiriannya dari pertemuan Dewan Keamanan PBB pekan lalu.
Menyerukan untuk konsultasi, India mengatakan sangat mementingkan Konvensi Senjata Biologis dan Racun (BTWC) sebagai Konvensi perlucutan senjata global dan non-diskriminatif utama.
“Penting untuk memastikan implementasi BTWC secara penuh dan efektif secara tertulis dan semangat. Kami juga percaya bahwa setiap masalah yang berkaitan dengan kewajiban di bawah BTWC harus ditangani sesuai dengan ketentuan Konvensi dan melalui konsultasi dan kerja sama,” kata R Ravindra, perwakilan tetap India pada pengarahan DK PBB.
Kekhawatiran India berasal dari klaim menteri luar negeri Rusia Maria Zakharova bahwa Ukraina menjalankan laboratorium kimia dan biologi dengan bantuan dukungan Amerika.
Rusia menyerukan pertemuan darurat dewan keamanan global untuk membahas bio-laboratorium AS di negara yang dilanda perang, sebuah tuduhan yang dibantah dengan tegas oleh AS sekali lagi.
“Minggu lalu, kami mendengar dari perwakilan Rusia omelan teori konspirasi yang aneh. Minggu ini, kami mendengar lebih banyak hal yang terdengar seperti diteruskan kepadanya melalui email berantai dari beberapa sudut gelap internet,” kata perwakilan AS di DK PBB.
“Ukraina tidak memiliki program senjata biologis, tidak ada laboratorium seperti itu, tidak di dekat markas Rusia, tidak di mana pun. Yang ada hanya fasilitas kesehatan umum… Rusialah yang telah lama mempertahankan program senjata biologis yang melanggar hukum internasional,” tambahnya.
Pekan lalu juga, utusan untuk PBB Linda Thomas-Greenfield telah membela posisi Washington yang menyatakan bahwa Ukraina tidak memiliki program senjata biologis seperti yang diklaim, menambahkan bahwa Rusia yang dapat menggunakan bahan kimia atau agen di Ukraina.
“Kami sangat berharap negosiasi langsung yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina akan mengarah pada penghentian permusuhan. Tidak ada alternatif lain selain jalur diplomasi dan dialog. Situasi kemanusiaan yang mengerikan membutuhkan perhatian segera dan mendesak,” TS Tirumurti, Perwakilan Tetap India untuk PBB, mengatakan sebagai tanggapan.
“Ceria sosial yang sangat menawan. Pelopor musik. Pencinta Twitter. Ninja zombie. Kutu buku kopi.”
More Stories
Pemilu AS 2024: Donald Trump mengendarai truk sampah, kata untuk menghormati Kamala, Biden
Video Viral Manahil Malik: Siapa Bintang TikTok Pakistan dan Apa Kontroversinya? Dia menjelaskan
Mengapa Rusia meminta India dan negara ‘sahabat’ lainnya mengoperasikan penerbangan domestik?