Sindobatam

Dapatkan berita terbaru

Peneliti di Israel mengembangkan alat AI yang dapat memprediksi gagal jantung dengan akurasi 80%.

Peneliti di Israel mengembangkan alat AI yang dapat memprediksi gagal jantung dengan akurasi 80%.

Para peneliti percaya teknologi baru ini dapat membuat perbedaan besar. (gambar representatif)

Para peneliti di Israel telah membuat alat kecerdasan buatan (AI) yang menganalisis tes EKG dan memprediksi gagal jantung beberapa minggu sebelum benar-benar terjadi.

Menurut Zaman IsraelTeknologi baru saat ini sedang digunakan untuk pasien yang menderita polymyositis, atau polymyositis, suatu kondisi yang meningkatkan risiko gagal jantung. Model AI diperbarui dengan memasukkan data dari pemindaian EKG dan catatan medis dari 89 pasien myositis antara tahun 2000 dan 2020. Algoritme tersebut kemudian membangun gambaran pola halus pada EKG yang dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan gagal jantung.

Berbicara kepada DirekturDr Shahar Shelley dari Rambam Healthcare Campus yang memimpin penelitian tersebut mengatakan ini adalah alat AI pertama yang dirancang khusus untuk populasi ini. Dia menjelaskan bahwa alat tersebut menganalisis pola jantung yang unik dan dapat mencapai deteksi lebih dini daripada yang mungkin dilakukan saat ini. Shelley mengatakan dalam penelitiannya bahwa algoritma tersebut berhasil memprediksi 80 persen kasus gagal jantung di antara sampel pasien myositis.

Baca juga | Anda dapat memiliki rumah besar, kastil, dan desa apa pun di Italia hanya dengan 16 crore rupee

“Kami menjalankan tes EKG melalui model AI, yang melihat detail yang biasanya tidak dapat dideteksi oleh dokter, dan kemudian memprediksi siapa yang berisiko mengalami gagal jantung,” kata Dr. Shelley.

Dia menambahkan, “Mengingat gangguan jantung inilah yang sering membunuh orang, ini bisa menyelamatkan nyawa.”

Studi ini dilakukan oleh Dr. Shelley dan peneliti lain dari Departemen Kardiologi di Mayo Clinic Medical Center di AS. Meskipun teknologi baru ini belum diterapkan di klinik, Dr. Shelley yakin bahwa di masa mendatang, penggunaan model ini akan memungkinkan perawatan yang tepat diberikan pada tahap awal, bahkan sebelum kondisi medis pasien memburuk.

READ  Walikota New York Eric Adams dituduh terlibat kasus korupsi

‘Kita berbicara di sini tentang mencegah penyakit serius dan bahkan kematian,’ kata Dr. Shelley kepada outlet. “Untuk populasi dengan peningkatan risiko gagal jantung, ini bisa membuat perbedaan besar,” tambahnya.

Video unggulan hari ini

Messi vs Mbappe: kontes yang menggiurkan