Sindobatam

Dapatkan berita terbaru

Imigrasi adalah kekhawatiran utama para pemilih Amerika, dan Biden menjadikannya 'lebih buruk' – menurut jajak pendapat

Imigrasi adalah kekhawatiran utama para pemilih Amerika, dan Biden menjadikannya 'lebih buruk' – menurut jajak pendapat

Dalam jajak pendapat Harvard CAPS-Harris baru-baru ini, imigrasi menjadi perhatian utama para pemilih, dengan 35% responden menempatkannya sebagai masalah utama mereka. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 7 poin dari bulan sebelumnya, yang menunjukkan meningkatnya kekhawatiran di kalangan masyarakat Amerika.

Inflasi, perekonomian dan lapangan kerja tertinggal

TOPSHOT – Pemandangan udara ini menunjukkan para migran menunggu untuk diproses di pusat transit Patroli Perbatasan AS setelah mereka melintasi perbatasan dari Meksiko di Eagle Pass, Texas, pada 22 Desember 2023. Gubernur Texas dari Partai Republik menandatangani undang-undang tersebut pada 18 Desember 2023 yang akan memungkinkan polisi negara bagian menahan dan mendeportasi imigran yang secara ilegal menyeberang ke Amerika Serikat dari Meksiko. (Foto oleh Chandan Khanna/AFP) (AFP)

Inflasi, yang sering kali menjadi isu hangat, menempati posisi kedua dengan 32% pemilih menyatakan keprihatinannya. Meskipun merupakan pesaing yang kuat, namun hal ini tidak menimbulkan kekhawatiran seputar imigrasi.

Nantikan semua pembaruan terkini tentang Ram Mandir! klik disini

Perekonomian dan lapangan kerja menduduki peringkat ketiga dalam daftar tersebut, dengan 25% responden menyoroti permasalahan ini sebagai permasalahan yang mendesak. Hal ini mencerminkan jaringan kompleks permasalahan yang mempengaruhi sentimen pemilih.

Kekhawatiran terhadap migrasi semakin meningkat

Fokus pada imigrasi meningkat setelah pemerintahan Biden melaporkan rekor 276.000 migran di sepanjang perbatasan selatan AS pada bulan Desember. Pengungkapan ini telah memicu peningkatan minat dan kekhawatiran di kalangan pemilih.

Anggota parlemen di kedua kubu secara aktif berupaya mengatasi masalah imigrasi. Kesepakatan yang sedang berjalan dapat memberikan bantuan sebesar $61 miliar kepada Ukraina, dengan syarat memperkuat keamanan perbatasan dan membuat perubahan pada sistem imigrasi AS, termasuk undang-undang suaka.

68% pemilih menyatakan keinginan mereka untuk mengambil tindakan yang lebih ketat untuk mempersulit masuknya orang secara ilegal ke negara tersebut. Perlu dicatat bahwa separuh dari anggota Partai Demokrat (50%) juga setuju dengan perlunya keamanan yang lebih ketat.

Persepsi terhadap memburuknya kondisi perbatasan

Meskipun terdapat stabilisasi statistik dalam pertemuan di perbatasan sejak tahun fiskal 2022, 64% responden percaya bahwa kondisi di perbatasan semakin buruk. Persepsi ini berlaku di seluruh partai, dengan 81% anggota Partai Republik, 68% anggota independen, dan 45% anggota Demokrat menyatakan keprihatinannya.

READ  Warga negara India mendapat manfaat dari undang-undang reformasi imigrasi yang disahkan oleh DPR AS

Dampak pada persetujuan Biden

Peringkat dukungan terhadap Presiden Biden tetap tertahan di angka 42%, sebuah posisi yang sulit ketika ia menghadapi kampanye pemilihan kembali. Penanganan krisis perbatasan telah membuat 46% lebih kecil kemungkinannya untuk memilih Trump pada tahun 2024, sementara 30% mengatakan hal itu tidak mempengaruhi pilihan mereka.

77% pemilih menginginkan pemerintahan Biden bekerja sama dengan anggota parlemen dari Partai Republik untuk meningkatkan keamanan perbatasan. Seruan untuk bipartisan ini menyoroti pentingnya pemilih mengenai imigrasi.

Jajak pendapat tersebut mengungkapkan mentalitas “Amerika Pertama” yang berbeda, dimana pemilih terutama berfokus pada isu-isu dalam negeri seperti imigrasi, inflasi dan kejahatan. 82% peserta setuju bahwa Amerika Serikat membutuhkan presiden baru, dan menekankan pentingnya para pemilih untuk mengatasi permasalahan ini.