Sementara itu, Agence France-Presse melaporkan bahwa Presiden Luis Arce mendesak rakyat Bolivia untuk melakukan mobilisasi melawan “kudeta” setelah tentara berusaha menyerbu markas besar pemerintah di La Paz.“Kami tidak bisa membiarkan upaya kudeta kembali merenggut nyawa rakyat Bolivia,” kata Arce dari dalam istana presiden.
Platform media sosial dibanjiri dengan video yang menggambarkan tentara bersenjata lengkap dan kendaraan lapis baja berkumpul Lapangan MurilloTerletak di jantung ibu kota. Situasi ini menyebabkan meningkatnya ketegangan di negara Andean tersebut, dimana mantan presidennya, Evo MoralesDia menyerukan mobilisasi nasional pendukungnya untuk membela demokrasi.
Meskipun tergabung dalam gerakan sosialis yang sama dengan Arce, Morales secara terbuka menjauhkan diri dari presiden saat ini. Dalam postingan terpisah di X, dia menyebutkan secara spesifik Jenderal Juan José Zuniga Morales menggambarkan para pendukungnya sebagai dalang di balik dugaan rencana kudeta. Morales mendesak para pengikutnya untuk berpartisipasi dalam pemogokan umum dan memblokir jalan sebagai bentuk protes. Dia menekankan: “Kami tidak akan membiarkan angkatan bersenjata melanggar demokrasi dan mengintimidasi masyarakat.”
“Ceria sosial yang sangat menawan. Pelopor musik. Pencinta Twitter. Ninja zombie. Kutu buku kopi.”
More Stories
Pemilu AS 2024: Donald Trump mengendarai truk sampah, kata untuk menghormati Kamala, Biden
Video Viral Manahil Malik: Siapa Bintang TikTok Pakistan dan Apa Kontroversinya? Dia menjelaskan
Mengapa Rusia meminta India dan negara ‘sahabat’ lainnya mengoperasikan penerbangan domestik?