Sindobatam

Dapatkan berita terbaru

Lonjakan Omicron Menurun, Tetapi WHO Memperingatkan Terhadap Sub-Varian BA.2

Lonjakan Omicron Menurun, Tetapi WHO Memperingatkan Terhadap Sub-Varian BA.2

Lonjakan Omicron telah menurun di seluruh dunia.

Varian Omicron, yang memimpin gelombang ketiga pandemi virus corona, melambat di seluruh dunia. Banyak negara menghapus pembatasan ketat yang diberlakukan untuk memeriksa penyebaran infeksi. Namun, seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengangkat kekhawatiran baru terkait dengan sub-strain Omicron.

“Virus ini berkembang dan Omicron memiliki beberapa sub-garis keturunan yang kami lacak. Kami memiliki BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3. Sungguh sangat luar biasa bagaimana Omicron, varian terbaru yang menjadi perhatian Delta di seluruh dunia, ”kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 di WHO, pada briefing pada hari Kamis. Video itu diposting di Twitter oleh WHO.

Sebagian besar urutannya adalah sub-garis keturunan BA.1 ini. Kami juga melihat peningkatan proporsi urutan BA.2,” tambahnya. Dalam cuitan yang menyertai video tersebut, WHO mengatakan hampir 75.000 kematian akibat Covid-19 dilaporkan pekan lalu.

Mengekspresikan keprihatinan tentang satu sub-garis keturunan, pejabat WHO mengatakan bahwa “BA.2 lebih menular” daripada yang lain.

Kerkhove mengatakan tidak ada bukti bahwa BA.2 lebih mematikan daripada BA.1 “tetapi kami sedang memantau”.

Terakhir, pejabat WHO mengatakan bahwa Omicron tidak ringan tetapi tidak seberat Delta. “Kami masih melihat sejumlah besar rawat inap di Omicron. Kami melihat jumlah kematian yang signifikan. Ini bukan flu biasa, bukan influenza. Kami hanya harus sangat berhati-hati saat ini,” kata Kerkhove.

Dalam tweet yang menyertainya, WHO mengatakan bahwa hampir 75.000 kematian akibat Covid-19 dilaporkan minggu lalu.

BA.2 sekarang menyumbang sekitar satu dari lima kasus Omicron baru yang tercatat di seluruh dunia, menurut WHO.

Dalam briefing pada hari Selasa, WHO mengatakan bahwa gelombang baru infeksi dari varian Omicron dari virus corona bergerak ke arah timur Eropa, mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan vaksinasi dan tindakan lainnya.

Selama dua minggu terakhir, kasus Covid-19 meningkat lebih dari dua kali lipat di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Rusia dan Ukraina, kata direktur regional WHO Eropa Hans Kluge dalam sebuah pernyataan.