Senator J.D. Vance, calon wakil presiden dari Partai Republik, menyerang Kamala Harris, dengan mengatakan dia “bisa masuk neraka” jika dia ingin mengkritik mantan Presiden Donald Trump karena menghadiri upacara penghormatan 13 tentara AS yang tewas selama perang. Jalan keluar yang kacau dari Afghanistan.
Komentar Vance muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang “pertengkaran” di Pemakaman Nasional Arlington, tempat Trump mengunjungi Bagian 60, tempat para veteran konflik pasca-9/11 di Irak dan Afghanistan dimakamkan. Perselisihan tersebut berpusat pada apakah fotografer kampanye Trump mempunyai izin untuk hadir.
Menurut CBS News, Vance membantah keaslian insiden tersebut, dengan mengatakan: “Pertengkaran di Pemakaman Arlington adalah upaya media untuk menciptakan sebuah cerita yang saya tidak yakin ada kisah nyata.”
Dia menambahkan bahwa ada “bukti yang dapat diverifikasi” bahwa kampanye tersebut diperbolehkan untuk membawa serta seorang fotografer.
Senator Ohio tersebut kemudian mengalihkan fokusnya ke Afghanistan, menyerang Harris atas cara dia menangani penarikan pasukan AS dari negara yang dilanda perang setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban.
“Tiga tahun lalu, 13 orang Amerika yang tidak bersalah dan pemberani tewas“Mereka meninggal karena Kamala Harris menolak melakukan tugasnya, dan tidak ada satu pun penyelidikan atau satu pun pemecatan,” kata Vance.
Dia menyebut wakil presiden itu “memalukan” dan mengatakan bahwa narasinya seharusnya adalah “Kamala Harris begitu tertidur di belakang kemudi sehingga dia bahkan tidak mau melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi, dan dia ingin berteriak pada Donald Trump karena muncul.”
“Dia bisa masuk neraka,” tambahnya.
Dalam pernyataan yang menandai pemboman tersebut, Harris mengatakan dia akan “memenuhi kewajiban sucinya untuk merawat pasukan kita dan keluarga mereka dan saya akan selalu menghormati pengabdian dan pengorbanan mereka.” Dia juga membela keputusan Presiden Biden Mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah Amerika.
Tim kampanye kepresidenannya mengatakan dugaan konfrontasi antara staf kampanye Trump dan seorang pejabat di Arlington “sangat menyusahkan,” namun “tidak mengejutkan bagi tim Trump.”
Pemerintahan Biden dan Kongres telah melakukan beberapa penyelidikan terhadap kekacauan penarikan diri dari Afghanistan, dan laporan dari Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri sebagian menyalahkan pemerintahan Trump atas kondisi yang berkontribusi terhadap tantangan tersebut.
Dengarkan
More Stories
Pemilu AS 2024: Donald Trump mengendarai truk sampah, kata untuk menghormati Kamala, Biden
Video Viral Manahil Malik: Siapa Bintang TikTok Pakistan dan Apa Kontroversinya? Dia menjelaskan
Mengapa Rusia meminta India dan negara ‘sahabat’ lainnya mengoperasikan penerbangan domestik?