Sindobatam

Dapatkan berita terbaru

Peringatan Joe Biden kepada Israel terkait Peristiwa 11 September: Jangan ulangi “kesalahan” Amerika Serikat dalam “marah” |  berita Dunia

Peringatan Joe Biden kepada Israel terkait Peristiwa 11 September: Jangan ulangi “kesalahan” Amerika Serikat dalam “marah” | berita Dunia

Dalam misinya ke Israel untuk mencegah perang Hamas meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas, Presiden AS Joe Biden memperingatkan Tel Aviv untuk tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Washington pada peristiwa 11 September. Israel menganggap serangan Hamas terhadap Israel baru-baru ini sebagai momen 9/11 dan Hamas menyebutnya sebagai Banjir Al-Aqsa.

Joe Biden di Israel: Presiden AS Joe Biden membuat pernyataan tentang perang antara Israel dan Hamas setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)

“Saya memperingatkan Anda, saat Anda merasakan kemarahan ini, jangan terjebak di dalamnya. Setelah 11 September, kami marah di Amerika Serikat. Meskipun kami mencari keadilan dan mendapatkan keadilan, kami juga melakukan kesalahan,” kata Joe Biden. .

Kunjungan Joe Biden terjadi setelah ratusan orang tewas dalam ledakan rumah sakit di Jalur Gaza. Hamas menyalahkan ledakan tersebut akibat serangan udara Israel, sementara militer Israel menyalahkan rudal yang salah sasaran oleh anggota kelompok bersenjata Palestina lainnya.

Sebelumnya, Joe Biden mengatakan bahwa Pentagon memberinya bukti yang menunjukkan bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas ledakan mematikan yang terjadi di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, yang menewaskan ratusan orang dan mengancam akan menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam kekacauan.

“Berdasarkan apa yang saya lihat, sepertinya hal itu dilakukan oleh tim lain,” Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Presiden AS juga mengatakan bahwa Israel setuju untuk mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza.

Joe Biden berkata, “Israel telah menyetujui kemungkinan untuk memulai pengiriman bantuan kemanusiaan dari Mesir ke Gaza,” seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk “memindahkan truk melintasi perbatasan sesegera mungkin.”

Perang tersebut dimulai pada tanggal 7 Oktober dan menjadi yang paling berdarah dari lima perang Gaza bagi kedua belah pihak. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, 3.478 warga Palestina menjadi martir dan lebih dari 12.000 orang terluka selama sebelas hari terakhir. Lebih dari 1.400 orang terbunuh di Israel, dan Hamas menangkap setidaknya 199 orang lainnya, termasuk anak-anak, dan membawa mereka ke Gaza, menurut Israel.

Berita menarik! Hindustan Times sekarang ada di saluran WhatsApp Berlangganan hari ini dengan mengklik tautan dan ikuti terus berita terbaru! klik disini!

Dapatkan berita dunia terkini serta berita terkini dari India di Hindustan Times.