Sindobatam

Dapatkan berita terbaru

Pushpa Kamal Dahal “Prchanda” Presiden Baru Nepal Bidhya Devi Bhandari Oli Deuba

Pushpa Kamal Dahal “Prchanda” Presiden Baru Nepal Bidhya Devi Bhandari Oli Deuba

Presiden Partai Komunis Nepal Pushpa Kamal Dahal “Prachanda” kembali sebagai Perdana Menteri Nepal untuk ketiga kalinya. Presiden Nepal Bidya Devi Bhandari pada hari Minggu menunjuk Prachanda sebagai Perdana Menteri yang baru. Prachanda kemungkinan akan dilantik pada hari Senin.

Sebelumnya hari ini, Prachanda yang berusia 68 tahun bertemu dengan mantan PM Nepal dan Ketua KP Sharma Oli setelah pertemuan koalisi yang berkuasa diadakan dengan maksud untuk mencapai kesepakatan tentang pembentukan pemerintahan. Dalam pertemuan tersebut, ketua Kongres Nepal dan pendahulunya, Prachanda, tidak menyetujui permintaannya untuk mengangkatnya sebagai Ketua Menteri. Prachanda kemudian menarik diri dari aliansi lima partai yang dipimpin oleh Kongres Nepal, dan menjatuhkan pemerintah.

Ini adalah masa jabatan ketiga Prachanda sebagai Perdana Menteri Nepal, setelah menjabat pada 2008-09 dan 2016-17. Dia dilaporkan mendapat dukungan lebih dari setengah dari 275 anggota DPR yang baru terpilih.

Prachanda, bersama dengan Ketua CPN-UML KP Sharma Oli, Ketua Partai Rastriya Swatantra (RSP) Ravi Lamichan, Ketua Partai Rastriya Prajatantra Rajendra Lengden di antara para pemimpin puncak lainnya sebelumnya pergi ke kantor Presiden dengan proposal untuk mengangkatnya sebagai Presiden baru kepada para menteri, kata sumber itu.

Menurut sumber, Prachanda dan Oli telah mencapai kesepakatan hari ini untuk memimpin pemerintahan secara bergilir. Oli pada hari Minggu dilaporkan menerima permintaan Prachanda untuk diangkat menjadi Ketua Menteri terlebih dahulu.

Klaim Prachanda sebagai ketua menteri didukung oleh 165 anggota parlemen di DPR. Daftar pendukungnya meliputi CPN-UML dengan 78 anggota parlemen, CPN-MC dengan 32, RSP dengan 20, RPP dengan 14, JSP dengan 12, Janamat dengan 6 dan Partai Nagarik Unmukti dengan 3.

READ  Hilangnya Malaysia Airlines Penerbangan MH370 bisa jadi merupakan rencana pembunuhan massal yang dilakukan pilot: ahli

(Dengan masukan dari PTI.)