Sindobatam

Dapatkan berita terbaru

Tiongkok dan Suriah mengumumkan “kemitraan strategis” baru: laporan |  berita Dunia

Tiongkok dan Suriah mengumumkan “kemitraan strategis” baru: laporan | berita Dunia

Presiden Tiongkok Xi Jinping pada hari Jumat mengumumkan “kemitraan strategis” dengan Suriah selama pembicaraannya dengan Presiden Bashar al-Assad, yang sedang mencari dukungan finansial untuk membantu membangun kembali negaranya yang hancur.

Presiden Tiongkok Xi Jinping (kiri) dan Presiden Suriah Bashar al-Assad (kanan). (AFP/Arsip)

Para pemimpin bertemu pada malam upacara pembukaan Asian Games, yang akan dihadiri Assad sebagai bagian dari kunjungan pertamanya ke Tiongkok sejak tahun 2004.

Tiongkok adalah salah satu dari sedikit negara di luar Timur Tengah yang dikunjungi Assad sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011 yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang, membuat jutaan orang mengungsi dan menghancurkan infrastruktur dan industri Suriah.

Assad adalah pemimpin terbaru dari serangkaian pemimpin yang dijauhi oleh Barat namun diberi penghormatan oleh Beijing, dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Presiden Iran Ebrahim Raisi yang berkunjung tahun ini, serta para pejabat senior Rusia.

Kantor Berita Tiongkok Baru (Xinhua) melaporkan bahwa “Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada hari Jumat bersama-sama mengumumkan pembentukan kemitraan strategis antara Tiongkok dan Suriah.”

Sebuah video kamera pengawas menunjukkan masing-masing pemimpin dikelilingi oleh sembilan pembantunya di meja kayu persegi panjang yang besar, sementara dua bendera dari masing-masing negara ditempatkan di depan sebuah plakat Tiongkok di ruang pertemuan.

Xi mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara “telah bertahan dalam ujian perubahan internasional.”

Pemimpin Tiongkok tersebut menambahkan, “Tiongkok mendukung Suriah dalam menentang campur tangan asing, menentang penindasan sepihak, dan melindungi kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah nasional.”

Al-Assad, pada gilirannya, mengatakan bahwa dia “berterima kasih kepada pemerintah Tiongkok atas segala yang telah dilakukan untuk membela rakyat Suriah dalam kasus dan persidangan mereka,” menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita resmi Suriah, SANA.

Ia berkata, “Kunjungan ini sangat penting mengingat waktu dan kondisinya, karena dunia multipolar sedang terbentuk saat ini, yang akan memulihkan keseimbangan dan stabilitas dunia.”

Ia menambahkan, “Saya berharap pertemuan kita hari ini dapat meletakkan landasan bagi kerja sama strategis yang luas dan berjangka panjang di segala bidang.”

‘Tingkat baru’

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa kunjungan Assad akan memajukan hubungan ke “tingkat baru.”

Beijing telah lama memberikan dukungan diplomatik kepada Damaskus, khususnya di Dewan Keamanan PBB di mana Tiongkok memiliki keanggotaan tetap.

Para analis mengatakan bahwa kunjungan Assad merupakan sebuah langkah penting menuju kembali ke dunia internasional setelah bertahun-tahun isolasi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap rezimnya.

Perang Suriah dimulai setelah penindasan Assad terhadap protes damai pro-demokrasi yang meningkat menjadi konflik mematikan yang menarik kekuatan asing dan jihadis.

Kunjungan Assad juga terjadi ketika Tiongkok memperluas keterlibatannya di Timur Tengah.

Tahun ini, Beijing menjadi perantara perjanjian yang membuat rival lama Arab Saudi dan Iran, yang mendukung Damaskus, setuju untuk memulihkan hubungan dan membuka kembali kedutaan mereka.

Terobosan ini diikuti dengan kembalinya Suriah ke wilayah Arab pada pertemuan puncak yang diadakan di Arab Saudi pada bulan Mei, yang mengakhiri isolasi regional selama lebih dari satu dekade.