Seorang wanita Israel berusia 26 tahun, yang hilang setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, ditemukan tewas. Jenazah Shani Gabai ditemukan pada Rabu, 22 November, beberapa minggu setelah dia menghilang. Wanita muda itu bekerja di festival musik di Kibbutz Ra’im, tempat Hamas melancarkan serangan brutal.
Mungkin serangan terburuk dilancarkan di sebuah festival musik. Partai tersebut mengalami kekacauan ketika teroris menyerang lokasi tersebut, menewaskan sedikitnya 260 orang dan menculik lebih banyak lagi. Ribuan orang menghadiri upacara yang diadakan di dekat Kibbutz Ra’im, dekat Gaza. Orang-orang bersenjata Palestina menyerang lokasi tersebut dan menembaki orang-orang yang mencoba melarikan diri.
“Shani kami telah tiada. Hati kami hancur berkeping-keping. Kami semua menangis dan tidak percaya betapa kami telah menunggu akhir yang berbeda,” kata Wali Kota Yokneam Simon Al-Fassi, menurut Jerusalem Post. hari-hari penuh harapan berakhir dengan diterimanya berita pahit pagi ini tentang Shani terbunuh pada tanggal 7 Oktober.”
“Hatiku tertuju pada orang tuaku tersayang Yaakov dan Michal, saudara laki-lakinya Aviel dan saudara perempuan Nitzan – yang selama tujuh minggu membalikkan setiap batu dan pergi ke mana pun di Israel dan dunia untuk menemukan Shani, dan berjuang serta berteriak untuk membawanya pulang. Kami semuanya memeluk keluarga dan berdiri di samping mereka,” tambahnya. Semoga ingatannya menjadi berkah.”
Menurut The Times of Israel, Shani seharusnya menjadi sandera sebelum kematiannya.
Hamas dan Israel mencapai kesepakatan awal untuk membebaskan beberapa sandera dari Gaza. Namun belum jelas kapan gencatan senjata akan dimulai. “Rincian kapan jeda akan dimulai masih belum jelas,” kata seorang sumber kepada CNN. Beberapa orang Amerika juga diperkirakan termasuk di antara mereka yang kemungkinan akan dibebaskan. Di antara orang Amerika tersebut terdapat seorang gadis berusia tiga tahun bernama Abigail dan dua wanita lainnya.
Ketentuan perjanjian tersebut menetapkan bahwa Israel setuju untuk menghentikan serangannya selama lima hari sampai para sandera dibebaskan. Hamas mengatakan akan membebaskan 50 sandera, termasuk bayi [and] Gencatan senjata sementara dilaporkan dapat diperpanjang jika Hamas membebaskan lebih dari 50 sandera.
More Stories
Pemilu AS 2024: Donald Trump mengendarai truk sampah, kata untuk menghormati Kamala, Biden
Video Viral Manahil Malik: Siapa Bintang TikTok Pakistan dan Apa Kontroversinya? Dia menjelaskan
Mengapa Rusia meminta India dan negara ‘sahabat’ lainnya mengoperasikan penerbangan domestik?