Badan penerbangan Rusia menutup bandara utama di Dagestan pada hari Minggu, dan mengalihkan penerbangan, setelah kerumunan orang menyerbu bandara tersebut untuk mencari warga Israel menyusul laporan adanya pesawat yang tiba dari Israel.
Rosavitsya berkata: “Setelah orang tak dikenal memasuki area lalu lintas di Bandara Makhachkala, diputuskan untuk menutup sementara bandara untuk penerbangan masuk dan berangkat,” seraya menambahkan bahwa pasukan keamanan telah tiba di sana.
Menurut media pemerintah Rusia Izvestia dan RT, puluhan pria memasuki bandara dan landasan pacu, setelah diberitahu bahwa ada sebuah tempat yang tiba dari Israel.
Klip video yang diposting di aplikasi Telegram memperlihatkan para pria melintasi pembatas dan mengendalikan mobil yang keluar dan masuk bandara.
Salah satu video menunjukkan seorang pria naik ke sayap pesawat Red Wings Rusia.
Menurut situs Flight Radar, sebuah pesawat Red Wings yang datang dari Tel Aviv mendarat di Makhachkala pada pukul 19.00 waktu setempat (1600 GMT).
Menurut media independen Rusia Sota, penerbangan itu seharusnya melewati Makhachkala sebelum menuju ke Moskow.
Berdasarkan foto yang diunggah di media sosial, beberapa massa meminta untuk melihat paspor orang di bandara sebelum menuju ke pesawat.
Salah satu pria membawa tanda bertuliskan “Tidak ada tempat bagi pembunuh anak-anak di Dagestan,” dan yang lainnya meneriakkan “Allahu Akbar” dalam video tersebut.
Kremlin belum mengomentari kejadian tersebut.
Sebelumnya pada hari Minggu, kantor berita RIA Novosti melaporkan bahwa sebuah pusat Yahudi di republik Kaukasus Utara lainnya – Kabardino-Balkaria – telah dibakar di kota Nalchik.
More Stories
Pemilu AS 2024: Donald Trump mengendarai truk sampah, kata untuk menghormati Kamala, Biden
Video Viral Manahil Malik: Siapa Bintang TikTok Pakistan dan Apa Kontroversinya? Dia menjelaskan
Mengapa Rusia meminta India dan negara ‘sahabat’ lainnya mengoperasikan penerbangan domestik?