Delhi adalah ibu kota paling tercemar di dunia pada tahun 2023, demikian temuan sebuah kelompok pemantau kualitas udara yang berbasis di Swiss.
IQAir mengatakan bahwa India, dengan ibu kota Delhi, juga menduduki peringkat ketiga negara paling tercemar di dunia setelah tetangganya Bangladesh dan Pakistan.
Dia menambahkan bahwa kondisi udara di negara tersebut telah memburuk sejak tahun 2022, ketika negara tersebut menjadi negara paling tercemar kedelapan.
Polusi udara merupakan masalah serius di banyak kota di India.
Para ahli mengatakan bahwa industrialisasi yang pesat ditambah dengan lemahnya penegakan hukum lingkungan berperan dalam meningkatkan polusi di negara tersebut.
India telah mengalami banyak pembangunan dalam beberapa dekade terakhir, namun peraturan industri yang lemah menyebabkan pabrik-pabrik tidak mengikuti langkah-langkah pengendalian polusi. Konstruksi yang cepat juga berkontribusi terhadap tingkat polusi yang tinggi.
Laporan IQAir mengatakan tingkat rata-rata PM2.5 di India – partikel halus yang dapat menyumbat paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit – adalah 54,4 mikrogram per meter kubik.
Secara global, Udara mengandung 12 hingga 15 mikrogram Setiap meter kubik PM2.5 dianggap aman untuk dihirup, sedangkan udara dengan nilai lebih dari 35 mikrogram per meter kubik dianggap tidak sehat.
Kualitas udara di Delhi lebih buruk daripada kualitas udara di India secara keseluruhan, dengan angka PM2,5 di kota tersebut sebesar 92,7 mikrogram per meter kubik.
Delhi menderita udara buruk sepanjang tahun, namun udara menjadi sangat beracun selama musim dingin.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pembakaran sisa tanaman oleh petani di negara tetangga, emisi industri dan kendaraan, kecepatan angin yang rendah, dan ledakan kembang api selama festival.
Tahun lalu, pemerintah menutup sekolah dan perguruan tinggi selama beberapa hari berturut-turut karena udara beracun.
Sementara itu, kota Begusarai di India utara dan kota Guwahati di India timur laut menduduki peringkat dua kota paling tercemar di dunia.
Hanya tujuh negara yang telah memenuhi pedoman tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk PM2.5, yang memiliki rata-rata tahunan sebesar 5 mikrogram per meter kubik atau kurang.
Ini termasuk Australia, Selandia Baru, Islandia dan Finlandia.
Menurut IQAir, data ini dikumpulkan dari lebih dari 30.000 stasiun pemantauan kualitas udara di 134 negara, wilayah, dan wilayah.
More Stories
Pemilu AS 2024: Donald Trump mengendarai truk sampah, kata untuk menghormati Kamala, Biden
Video Viral Manahil Malik: Siapa Bintang TikTok Pakistan dan Apa Kontroversinya? Dia menjelaskan
Mengapa Rusia meminta India dan negara ‘sahabat’ lainnya mengoperasikan penerbangan domestik?