Dua orang tewas, seorang lainnya terluka dan tiga lainnya hilang setelah sebuah kapal kargo bertabrakan dengan sebuah jembatan di kota Guangzhou, Tiongkok selatan, menyebabkan sebagian bangunan runtuh dan lima kendaraan, termasuk sebuah bus, jatuh ke sungai.
Kapal itu datang dari Foshan, menuju Guangzhou, ketika bertabrakan dengan Jembatan Lixinsha di Guangzhou. Media pemerintah melaporkan bahwa kapal tersebut tidak membawa muatan apa pun.
Pihak berwenang mengatakan hanya sebuah bus yang berada di jembatan ketika kecelakaan terjadi pada pukul 05.30 (waktu setempat).
Rekaman yang disiarkan oleh China Central Broadcasting Corporation (CCTV) milik pemerintah menunjukkan kapal kargo terjebak di bawah bagian jembatan yang rusak.
Beijing News mengutip pihak berwenang setempat yang mengatakan bahwa kapten kapal telah ditahan dan orang-orang yang tinggal di sekitar telah dievakuasi ke daerah yang lebih aman.
Jembatan Lishincha dijadwalkan untuk ditingkatkan dan direnovasi, namun rencana tersebut ditunda tiga kali, menurut CCTV.
Pada bulan Oktober 2021, otoritas setempat menyerukan perlunya membangun “fasilitas penghindaran tabrakan” untuk meningkatkan integritas struktural jembatan.
Pembangunannya dijadwalkan selesai pada September 2022, namun tenggat waktunya diperpanjang terlebih dahulu hingga Agustus 2023 lalu hingga Agustus 2024.
Pada bulan Juli 2019, jembatan tersebut mengalami kerusakan pada gelagar kotaknya, setelah itu pemerintah distrik memberlakukan pembatasan untuk membatasi kendaraan dengan berat kotor 15 ton atau lebih untuk menggunakan jembatan tersebut, Global Times melaporkan.
Setahun kemudian, pada Juli 2020, pembatasan tersebut dicabut setelah pihak berwenang mengatakan pekerjaan perbaikan dan penguatan telah selesai. Kendaraan dengan berat hingga 20 ton kemudian diperbolehkan melewati jembatan tersebut.
More Stories
Pemilu AS 2024: Donald Trump mengendarai truk sampah, kata untuk menghormati Kamala, Biden
Video Viral Manahil Malik: Siapa Bintang TikTok Pakistan dan Apa Kontroversinya? Dia menjelaskan
Mengapa Rusia meminta India dan negara ‘sahabat’ lainnya mengoperasikan penerbangan domestik?