Sindobatam

Dapatkan berita terbaru

Sebuah pesawat Air Europa melakukan pendaratan darurat setelah turbulensi cuaca buruk, melukai lebih dari 20 penumpang

Sebuah pesawat Air Europa melakukan pendaratan darurat setelah turbulensi cuaca buruk, melukai lebih dari 20 penumpang

Sebuah Air Europa Boeing 787-9 Dreamliner melakukan pendaratan darurat di Natal, timur laut Brasil, pada hari Senin setelah mengalami turbulensi kuat dalam penerbangan dari Madrid ke Montevideo. Maskapai tersebut mengatakan di situs webnya bahwa turbulensi udara mengakibatkan beberapa penumpang terluka, sehingga pesawat harus segera dialihkan.

Penumpang yang terluka segera mendapat perawatan medis, dan beberapa di antaranya dipindahkan ke Rumah Sakit Monsignor dan Alfredo Gurgel di Natal. Kementerian Luar Negeri Uruguay menyatakan beberapa penumpang yang terinfeksi telah keluar dari rumah sakit.


Sumber diplomatik dari Uruguay mengindikasikan bahwa “antara 25 dan 30” orang terluka, meskipun jumlah ini belum final. Sumber tersebut menambahkan bahwa sebagian besar korban luka diklasifikasikan sebagai “syok ringan”, dan tidak ada kasus yang langsung mengancam nyawa.



Air Europa mengumumkan bahwa pesawat pengganti akan meninggalkan Madrid pada Senin malam untuk melanjutkan penerbangan ke Montevideo dengan penumpang yang tersisa.

Pakar keselamatan udara menekankan pentingnya mengenakan sabuk pengaman setiap saat selama penerbangan untuk mengurangi risiko yang terkait dengan turbulensi mendadak. Para ilmuwan telah mengamati peningkatan gangguan di udara jernih, yang disebabkan oleh perubahan iklim, dengan studi pada tahun 2023 menunjukkan peningkatan durasi gangguan tahunan sebesar 17 persen dari tahun 1979 hingga 2020, dan peningkatan kasus ekstrem sebesar lebih dari 50 persen.



Awal tahun ini, sebuah panel meledak dari badan pesawat Alaska Airlines 737 MAX, dan dua kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019 menewaskan 346 orang. Peristiwa ini menyebabkan pengawasan yang lebih ketat terhadap keselamatan dan praktik manufaktur Boeing.

Menanggapi masalah keselamatan yang sedang berlangsung, Boeing mengumumkan kepergian CEO Dave Calhoun pada bulan Maret dan mengungkapkan rencana untuk mengakuisisi subkontraktor Spirit untuk meningkatkan keselamatan dan kontrol kualitas.

Boeing juga berada di bawah pengawasan Departemen Kehakiman AS, yang menyimpulkan pada bulan Mei bahwa perusahaan tersebut dapat menghadapi tuntutan karena melanggar perjanjian penangguhan penuntutan tahun 2021 terkait dengan dua kecelakaan 737 MAX. Departemen Kehakiman dilaporkan telah menawarkan Boeing kesepakatan pembelaan untuk menghindari penuntutan, namun keluarga korban menuntut penuntutan pidana dan meminta denda mendekati $25 miliar.