Pada hari Jumat, sebuah laporan media mengatakan Taliban menerapkan rencana pemisahan gender di provinsi barat Herat.
Pria tidak diperbolehkan makan bersama anggota keluarga di restoran keluarga, lapor kantor berita Kham Press, mengutip sumber di provinsi Herat.
Menurut Kantor Berita Afghanistan, keputusan Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan berlaku “bahkan jika mereka adalah suami dan istri.”
Seorang wanita Afghanistan mengungkapkan bahwa seorang manajer restoran di Herat memerintahkannya untuk duduk terpisah dari suaminya.
Riadullah Sirat, seorang pejabat Taliban di Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, mengatakan kementerian telah mengeluarkan arahan yang mengamanatkan pemisahan gender di taman umum di Herat, dengan pria dan wanita hanya diizinkan untuk hadir pada hari yang berbeda.
“Kami meminta para wanita untuk pergi ke taman pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu,” katanya. “Hari-hari lain disediakan untuk laki-laki untuk berkunjung untuk bersantai dan berolahraga.”
Maret lalu, Taliban mengeluarkan perintah serupa, melarang pria dan wanita pergi ke taman pada hari yang sama.
Sebelumnya hari ini, menteri luar negeri negara-negara Barat dalam pernyataan bersama menyatakan kekecewaan mereka atas eskalasi pembatasan yang diberlakukan oleh Taliban yang mempengaruhi hak asasi perempuan Afghanistan.
“Semua warga Afghanistan harus dapat menikmati hak asasi manusia mereka. Hak-hak ini tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dicabut, sebagaimana dinyatakan dalam hukum hak asasi manusia internasional, dan diratifikasi oleh semua anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa,” bunyi pernyataan itu.
“Ceria sosial yang sangat menawan. Pelopor musik. Pencinta Twitter. Ninja zombie. Kutu buku kopi.”
More Stories
Pemilu AS 2024: Donald Trump mengendarai truk sampah, kata untuk menghormati Kamala, Biden
Video Viral Manahil Malik: Siapa Bintang TikTok Pakistan dan Apa Kontroversinya? Dia menjelaskan
Mengapa Rusia meminta India dan negara ‘sahabat’ lainnya mengoperasikan penerbangan domestik?