Orang-orang bersenjata yang dituduh membunuh lebih dari 143 orang dalam serangan di gedung konser Moskow Jumat lalu melakukan perjalanan singkat ke Turki pada minggu yang sama untuk “memperbarui izin tinggal mereka di Rusia,” lapor Reuters, mengutip seorang pejabat keamanan Turki. Namun, laporan tersebut menambahkan bahwa radikalisasi terhadap pria Tajik tersebut tidak terjadi di sana.
Pejabat tersebut, yang berbicara kepada kantor berita tersebut secara anonim, mencatat bahwa tidak ada surat perintah penangkapan bagi para penyerang, sehingga mereka dapat melakukan perjalanan antara Turki dan Rusia dengan bebas. Lebih lanjut, terungkap bahwa para penyerang sudah lama tinggal di Moskow.
Dua penyerang meninggalkan Turki dan melakukan perjalanan ke Moskow dengan penerbangan yang sama pada 2 Maret 2024, menurut sumber tersebut. Serangan tersebut, yang kemudian diklaim ISIS sebagai tanggung jawabnya, menewaskan lebih dari 143 orang dan melukai puluhan lainnya.
11 orang telah ditangkap sehubungan dengan serangan di Balai Kota Crocus di Moskow.
Presiden Putin “menolak” menggunakan nama “ISIS”
Presiden Rusia Vladimir Putin menolak mengaitkan serangan Moskow dengan ISIS, meskipun ada klaim dari kelompok ekstremis tersebut, menurut laporan Agence France-Presse. Sebaliknya, ia mengaku memiliki koneksi ke Ukraina, mempertanyakan mengapa para penyerang mencoba melarikan diri ke Ukraina – klaim yang ditolak oleh Kiev.
Dalam komentar terakhirnya mengenai serangan pada hari Senin, Putin mengakui bahwa “kelompok Islam radikal” bertanggung jawab, namun menghubungkannya dengan Ukraina.
Dia menambahkan, “Tentu saja, pertanyaannya perlu dijawab: Mengapa para teroris mencoba pergi ke Ukraina setelah melakukan kejahatan? Siapa yang menunggu mereka di sana?” Putin bertanya.
“Amerika Serikat… sedang berusaha meyakinkan negara-negara satelitnya bahwa tidak ada jejak Kiev dalam aksi teroris tersebut dan bahwa anggota ISIS-lah yang melakukan serangan itu,” kata Putin pada pertemuan keamanan.
“Kami tahu siapa yang melakukan serangan itu. Kami ingin tahu siapa dalangnya,” kata Putin, mengulangi klaim bahwa para pelaku mencoba melarikan diri ke Ukraina setelah serangan tersebut.
Ukraina dengan tegas membantah terlibat dalam serangan itu, dan Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Putin “selalu berusaha menyalahkan orang lain.”
(Dengan masukan dari Reuters dan AFP)
More Stories
Pemilu AS 2024: Donald Trump mengendarai truk sampah, kata untuk menghormati Kamala, Biden
Video Viral Manahil Malik: Siapa Bintang TikTok Pakistan dan Apa Kontroversinya? Dia menjelaskan
Mengapa Rusia meminta India dan negara ‘sahabat’ lainnya mengoperasikan penerbangan domestik?