Sindobatam

Dapatkan berita terbaru

Bandara Dubai kebanjiran dan penerbangan dialihkan setelah hujan lebat

Bandara Dubai kebanjiran dan penerbangan dialihkan setelah hujan lebat

Klip video yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat yang terbang di landasan dibanjiri air.

New Delhi:

Dubai, yang biasanya mengalami iklim kering dan suhu terik, dilanda kekacauan pada hari Selasa ketika hujan lebat melanda Uni Emirat Arab, mengganggu perjalanan udara dan menyebabkan banjir yang meluas di negara gurun tersebut. Banjir besar yang tidak terduga ini tidak hanya membuat aktivitas kota terhenti, namun juga menimbulkan kekhawatiran akan semakin jelasnya dampak perubahan iklim terhadap peristiwa cuaca ekstrem di wilayah tersebut.

Bandara Internasional Dubai, pusat udara tersibuk di dunia bagi penumpang internasional, pada hari Selasa terpaksa mengalihkan banyak penerbangan masuk, karena hujan lebat membuat operasi penerbangan berbahaya. Bandara tersebut, yang biasanya menerima lebih dari 100 penerbangan masuk pada malam hari, mengalami penangguhan kedatangan penerbangan yang jarang terjadi, diikuti dengan pembukaan kembali secara bertahap 25 menit kemudian. Meskipun keberangkatan dilanjutkan pada malam hari, operasional penerbangan menghadapi penundaan dan pembatalan.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat meluncur di landasan yang terendam banjir dan mobil setengah terendam air di tempat parkir bandara. Jalan menuju bandara juga terendam banjir.

Infrastruktur utama di kota ini terendam, termasuk pusat perbelanjaan besar seperti Dubai Mall dan Mall of the Emirates, dan setidaknya satu stasiun Metro Dubai terendam air dalam. Jalan-jalan runtuh, pemukiman warga terendam banjir, dan muncul laporan mengenai kebocoran atap, pintu dan jendela di banyak rumah.

Dampak badai ini meluas hingga melampaui Dubai, dengan seluruh Uni Emirat Arab (UEA) dan negara tetangganya, Bahrain, juga mengalami banjir dan kekacauan serupa. Menurut Agence France-Presse, sekolah-sekolah telah ditutup di seluruh Uni Emirat Arab, dan lebih banyak badai, termasuk hujan es, diperkirakan akan terjadi hari ini, sehingga mendorong pihak berwenang untuk memperluas pengaturan kerja jarak jauh bagi pegawai pemerintah.

Di Amman, tempat badai pertama kali melanda, kerusakan yang ditimbulkan sangat parah, dengan banjir bandang yang menewaskan 18 orang, termasuk anak-anak. Bahrain juga menyaksikan banjir akibat badai.

READ  Pakistan 'pamer' jet tempur Shahpar-2 yang bisa 'melihat, mengepung, dan menabrak' target musuh

Baik Oman maupun Uni Emirat Arab, yang menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28) tahun lalu, sebelumnya telah memperingatkan peningkatan kemungkinan banjir akibat pemanasan global.